• Pondok Pesantren Nurul Hikmah Untuk Menghafal al-Qu’ran Dan Kajian Ilmu Agama Madzhab Ahlussunnah Wal Jama’ah Asy’ariyyah Maturidiyyah | Shadaqah Jariyah Donasi Pembebasan Lahan Untuk Pondok Pesantren Nurul Hikmah Terima kasih. Baaraka Allahu fiik!
Minggu, 28 Mei 2023

Bagian 7 | Hadits Budak Perempuan Hitam (Hadîts al-Jâriyah as-Sawdâ’) Dan Penjelasan Allah Ada Tanpa Tempat

Bagikan

Penjelasan Bahwa Dalam Bahasa Arab Bila Dikatakan “Fulan Fis-Sama’” Adalah Untuk Mengungkapkan Ketinggian Derajatnya Dan Kemuliaannya

 

 Berikut ini adalah penjelasan para Ulama kita dalam menetapkan bahwa ungkapan “Fulan Fis-sama’” untuk menetapkan ketinggian derajat dan kedudukan, bukan untuk menetapkan tempat atau arah atas/arah langit.

1 ﴿

(Penjelasan as-Suyuthi Dalam ‘Uqud az-Zabarjad)

Al-Imam al-Hafizh Jalaluddin Abdur-Rahman ibn Abi Bakr as-Suyuthi (w 911 H) dalam kitab ‘Uqud az-Zabarjad ‘Ala Musnad al-Imam Ahmad, menuliskan sebagai berikut:

حديث ربنا الذي في السماء، قال الطيبي؛ ربنا مبتدأ، والله خبره، الذي صفة مادحة عبارة عن مجرد علو شأنه ورفعته لا عن المكان

[Maknanya]: “Hadits “Rabbuna al-Ladzi Fis-sama’”, [maknanya;] ath-Thibiy telah berkata: kata “Rabbuna” kedudukan [i’rab-nya] adalah mubtada’, kata “Allah” [i’rab-nya] adalah khabar-nya, dan kata “al-Ladzi” [i’rab-nya] adalah sifat yang memuji; sebagai ungkapan kemurnian ketinggian kedudukan-Nya dan kedudukan-Nya, bukan dalam makna tempat [di atas/di langit]”[1].

2 ﴿

(Penjelasan Ibnu Mazhur Dalam Lisan al-‘Arab)

Al-Lughawi (seorang pakar bahasa terkemuka) Ibnu Manzhur (w 771 H) dalam kitab karya fenomenalnya; Lisan al-Arab menuliskan sebagai berikut:

وفي حديث النّابِغة الْجَعْدِيّ أنه أنشدَهُ رَسولَ الله صلى الله عليه وسلم: “بلغنا السّمَاءَ مجدُنا وسَناؤنا * وإنا لنرجو فوق ذلك مَظْهَرا”، فغضِب، وقال: إلى أين المظهر يَا أبا ليلى؟ فقال: إلى الجنة يا رسولَ الله، قال: أجَلْ، إن شاء اللهُ تعالى. اهـ

[Maknanya]: “Dan dalam hadits an-Nabighah al-Ja’diy yang ia dendangkan di hadapan Rasulullah: “Balaghna as-Sama’” [makna zahirnya;] “Kita telah sampai di langit” dalam kemuliaan kita dan keagungan kita, dan sungguh kita benar-benar berharap lebih tinggi lagi penampakannya dari pada itu”. Maka Rasulullah marah, lalu berkata: Sampai ke mana penampakannya wahai Abu Layla? Maka an-Nabighah menjawab: “Sampai ke surga wahai Rasulullah!”. Rasulullah berkata: “Benar, in sya Allah”.

3 ﴿

(Penjelasan as-Samin al-Halabiy Dalam ‘Umdah al-Huffazh)

Demikian pula ahli bahasa terkemuka lainnya, yaitu al-Lughawi Ahmad ibn Yusuf yang populer dengan sebutan as-Samin al-Halabiy, –dalam kitabnya berjudul ‘Umdah al-Huffazh Fi Tafsir Asyraf al-Alfazh, yang merupakan mu’jam [kamus] bahasa lafazh-lafazh al-Qur’an– juga mengutip bait syair dari an-Nabighah al-Ja’di; dalam menjelaskan bahwa ungkapan “Fulan fis-Sama’ adalah untuk menetapkan keluhuran derajat dan keagungan bagi si fulan tersebut, bukan untuk menetapkan bahwa ia bertempat di langit[2]. Lihat lampiran.

4 ﴿

(Penjelasan az-Zabidi Dalam Taj al-Arus)

Al-Hafizh al-Lughawiy as-Sayyid Muhammad Maurtadla al-Husaini az-Zabidi dalam Taj al-‘Arus Min Jawahir al-Qamus demikian pula mengutip bait syair dari an-Nabighah al-Ja’di[3], sebagaimana yang dikutip oleh Ibnu Mazhur dalam Lisan al-‘Arab. Lihat lampiran.

[1] Uqud az-Zabarjad, j. 2, h. 115

[2] ‘Umdah al-Huffazh, j. 3, h. 23

[3] Taj al-‘Arus, j. 12, h. 492

SebelumnyaBagian 6 | Hadits Budak Perempuan Hitam (Hadîts al-Jâriyah as-Sawdâ’) Dan Penjelasan Allah Ada Tanpa TempatSesudahnyaBagian 8 | Hadits Budak Perempuan Hitam (Hadîts al-Jâriyah as-Sawdâ’) Dan Penjelasan Allah Ada Tanpa Tempat
Status LokasiWakaf
Tahun Berdiri2019